Sejarah Palestina adalah Sejarah Islam

22 04 2009

Riwayat Palestina sangat erat kaitannya dengan perjalanan sejarah Islam dan kaum Muslimin. Di dalamnya terdapat Masjid al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum Allah Swt. memerintahkan hambaNya untuk menghadap kiblat ke Ka’bah al-Musyarrafah 16 bulan setelah peristiwa hijrah. Masjid al-Aqsha juga menjadi tempat ‘transit’ Nabi Muhammad saw. menuju Sidratul Muntaha dalam peristiwa Isra Mi’raj.

Palestina berada di bawah kekuasaan Islam saat Umar bin Khathab ra berhasil menaklukkannya pada tahun 15 H dan menerima kuncinya dari Uskup Agung Saphranius. Mereka menyepakati perjanjian yang sangat masyhur, yaitu atas permintaan orang Nasrani yang tinggal di sana untuk membuat perjanjian Umariyah, yang di antara isinya adalah: “Tidak boleh satu orang Yahudi pun untuk tinggal di daerah Palestina”.

Pada masa pemerintahan khilafah Abdul Hamid, kaum Yahudi yang nggak punya tempat tinggal berusaha untuk men jadikan Palestina sebagai tempat mukimnya. Dengan bantuan Inggris, mereka berupaya memicu timbulnya krisis keuangan di Negara Khilafah Ustmaniyah. Lalu Hertzl, pemimpin senior Yahudi saat itu (1901 M), menawarkan sejumlah uang kepada Khalifah untuk memulihkan ekonomi Daulah Khilafah. Tapi dengan syarat, kaum Yahudi dibolehkan tinggal di Palestina.

Namun, Khalifah Abdul Hamid dengan tegas menolak tawaran Hertz. Beliau menjawab: “Sungguh aku tidak bisa melepaskan bumi Palestina walau hanya sejengkal. Bumi itu bukan milikku, melainkan milik umat Islam. Bangsaku telah berjihad dalam mempertahankan bumi tersebut dan telah menyiraminya dengan darah-darah mereka. Lalu Yahudi itu meminta untuk orang-orang mereka, dan jika negara Khilafah suatu hari hancur, maka sungguh mereka pada saat itu akan dapat mengambil Palestina secara cuma-cuma. Namun, selama aku masih hidup, tertanamnya pisau bedah pada tubuhku lebih ringan bagiku daripada menyaksikan Palestina terlepas dari Negara Khilafah, dan hal itu tidak akan pernah terjadi. Sungguh aku tidak akan setuju untuk mencabik-cabik tubuh kita sendiri, padahal kita masih hidup.” Pada tahun 1917 (menjelang runtuhnya Khilafah Utsmaniyah) dalam perang dunia I, Inggris berhasil menduduki Palestina. Lalu Inggris menetapkan sebuah Perjanjian Balfour. Isinya, Inggris menjanjikan kepada Yahudi untuk dapat menduduki Palestina dan mendirikan negara bagi mereka di sana.

Usai perang dunia II, PBB seolah mengamini rencana Inggris dengan mengeluarkan resolusi No. 181 tanggal 29/10/1947. Isi resolusi itu, menetapkan pembagian daerah Palestina menjadi dua, antara penduduknya dan kaum pendatang yang merampasnya. Lalu Inggris merekayasa perang antara para penguasa Arab yang menjadi bonekanya, dengan Yahudi sebagai bentuk penolakan pendirian negara Yahudi di Palestina. Padahal hasil akhirnya sudah ditentukan oleh Inggris. Yahudi sebagai pemenang sehingga bisa mendeklarasikan negaranya pada tanggal 05 Mei 1948 dengan menguasai sebagian besar wilayah Palestina.

Ironisnya, PBB yang katanya penjaga perdamaian dunia malah memasukkan negara penjajah Israel sebagai anggota PBB pada tanggal 18 Maret 1949. Nggak heran kalo Israel makin belagu karena dilindungi oleh AS, Inggris, dan PBB.  @





Fakta TENTANG KESESATAN WAHABI antara lain :

22 04 2009

 

1.      Kerajaan pendukung utama gerakan wahabi/salafy, kerajaan Saudi, adalah suatu kerajaan yang berdiri dengan jalan perebutan kekuasaan dari Syarif Makkah (Syarif Hussain) oleh Ibnu Saud. Penjagaan Haramain sudah beratus tahun dipercayakan pada keturunan Rasulullah SAW. Padahal, faham wahabi sangat mengha ramkan perebutan kekuasaan dari pemerintah yang sah. Mereka menerapkan hukuman mati untuk kudeta, tapi kerajaan mereka didirikan dengan cara ini.

2.  Perebutan kekuasaan dilakukan dengan jalan perang, di mana pihak wahabi/Ibnu Saud dibantu langsung oleh orang kafir (Inggris) di antaranya seorang intelijennya yang terkenal bernama Lawrence ([Yahudi?] ada filmnya : Lawrence of Arabia). Jadi sejak awal, pendirian Keraja an Saudi dibantu oleh orang kafir yang sangat dicurigai bahwa Yahudilah di belakang semua ini karena ketika itu kabinet Inggris sangat dipengaruhi Yahudi.

3. Dalam perang ini banyak terbunuh ulama-ulama ahlus sunah terutama keturunan Rasulullah SAW. Memang fahaman wahabi sangat membenci keturunan Rasulullah SAW karena mereka tahu, salah satu pilar kekuatan umat Islam sebenarnya ada pada keberkatan keturunan Rasulullah SAW.

4. Setelah merebut kekuasaan dan mendirikan kerajaan Saudi, Ibnu Saud dan ulama-ulama wahabi berencana menghancurkan makam Baginda Rasulullah SAW. Usaha ini dihentikan setelah mendapat protes dari seluruh dunia. Dari Indonesia ada dikirim delegasi khusus dari NU yang diketuai KH. Wahab Hasbullah. Delegasi ini me ngancam pemerintah Saudi agar menghentikan usaha nya tersebut.

5.  Kerajaan Saudi dan ulama-ulama wahabi di sana hingga saat ini tidak pernah diketahui jelas memusuhi Israel dan Amerika. Malahan, raja-rajanya berteman akrab dengan pemimpin-pemimpin Amerika.

6.  Perusahaan-perusahaan minyak di Saudi sebagian besar adalah perusahaan Amerika yang nota bene milik orang Yahudi. Aramco dan lain-lain itu milik Yahudi semuanya.

7.  Tokoh-tokoh kerajaan Saudi menyimpan uang rejeki mi nyaknya ke bank-bank Yahudi di Amerika, Swiss, dll. Tentu saja keuntungan dari perputaran uang ini tidak akan dipakai Yahudi untuk memajukan Islam bukan? Tentu tidak! Malah keuntungannya dipakai untuk meng hancurkan Islam.

8.  Saudi mengizinkan tanah haram dipakai sebagai pengkal an perang tentara kafir (Sekutu) untuk menghancurkan Iraq yang beragama Islam.

Dari sedikit fakta ini mestinya kita curiga. Apakah gerakan wahabi ini murni dari Islam ? Ataukah memang ia dibentuk dan disuburkan oleh Yahudi kafir untuk menggerogoti Islam dari dalam ?  []

sumber : http: http://salafitobat.wordpress.com





ABU NAWAS DIUSIR DARI KOTA

22 04 2009

 

Mimpi buruk yang dialami Baginda Raja Harun Al Rasyid menyebabkan Abu Nawas harus diusir dari negeri kelahirannya sendiri. Abu Nawas tidak berdaya. Bagaimanapun ia harus segera menyingkir meninggalkan negerinya hanya karena mimpi sang raja. Baginda Raja berkata :

“Tadi malam aku bermimpi bertemu dengan seorang laki-laki tua berjubah putih. Ia berkata bahwa negerinya akan ditimpa bencana bila orang yang bernama Abu Nawas masih tetap tinggal di negeri ini. Ia harus diusir dari negeri ini sebab orang itu membawa kesialan. Ia boleh kembali ke negerinya dengan syarat tidak boleh dengan berjalan kaki, berlari, merangkak, melompat-lompat dan menunggang keledai atau binatang tunggangan yang lain.”

Abu Nawas pun diusir meninggalkan rumah dan istrinya. Setelah beberapa hari Abu Nawas berada di negeri orang, ia mulai diserang rasa rindu.

Pada hari ke 19 Abu Nawas menemukan cara lain yang tidak termasuk larangan Baginda Raja. Setelah segala sesuatu nya dipersiapkan, Abu Nawas pun berangkat pulang.

Desas-desus tentang kembalinya Abu Nawas segara menyebar cepat. Kabar kepulangan Abu Nawas juga sampai ke telinga Baginda raja. Rakyat gembira melihat Abu Nawas pulang, karena mereka mencintainya. Sedangkan Baginda Raja merasa yakin kali ini pasti Abu Nawas tidak akan bisa mengelak dari hukuman.

Tapi Baginda amat terkejut melihat cara Abu Nawas pulang ke negerinya. Baginda sama sekali tidak pemah membayangkan kalau Abu Nawas temyata bergelayut di bawah perut keledai. Sehingga Abu Nawas terlepas dari sangsi hukuman yang akan dijatuhkan, karena Abu Nawas tidak mengendarai keledai.   @

SUMBER : http://nu.id





NAFSU DAN TABI’ATNYA ADA 7 MACAM :

22 04 2009

 

1.  Nafsu Ammaroh. Letaknya di bagian dada agak sebelah kiri. Tabiatnya senang berlebih-lebihan, royal, hura-hura, serakah, dengki, dendam, iri, membenci orang, tidak tahu kewajiban, sombong, tinggi hati, senang nurutin sahwat, suka marah-marah dan akhirnya gelap tidak mengetahui Tuhannya.

2.  Nafsu Lawwamah. Letaknya ada di dalam hati sanubari di bawah susu yang kiri kira-kira dua jari. Tabiatnya acuh, senang memuji diri, pamer, senang mencari aibnya orang lain, senang menganiaya, berdusta, pura-pura tidak tahu kewajiban.

3.  Nafsu Mulhimah. Tempatnya kira-kira dua jari ke arah susu yang kanan dari tengah dada. Tabiatnya suka memberi, sederhana, menerima apa adanya, belas kasih, lemah lembut, merendahkan diri, taubat, sabar dan tahan menghadapi kesulitan serta siap menanggung betapa berat dan lelahnya melaksakan kewajiban.

4.  Nafsu Muthmainnah. Tempatnya di dalam rasa kira-kira dua jari ke arah susu kiri dari tengah-tengah dada. Tabiatnya senang bersedekah, tawakkal, senang ibadah, senang bersyukur kepada Tuhan, ridha kepada hukum ketentuan Allah dan takut kepada Allah.

5.  Nafsu Radhiyah. Tempatnya di dalam hati nurani dan di seluruh jasad. Tabiatnya pribadi yang mulia, zuhud, lkhlas, waro, riyadhah, dan menepati janji.

6.   Nafsu Mardhiyah. Tempatnya di alam yang samar, mengarah kira-kira dua jari ketengah dada. Tabiatnya bagusnya budi pekerti, bersih dari segala dosa, senang mengajak dan memberi nasehat kepada semua makhluk.

7. Nafsu Kamilah. Tempatnya di alam yang sangat samar. Mengarah di kedalaman dada yang paling dalam. Tabiatnya: Ilmu-yakin, Ainul-yakin dan Haqqul-yakin.

Sebagaimana diterangkan di atas, bahwa meskipun nafsu mulhimah  sama dengan nafsu kamilah yang tabiatnya bagus-bagus, luhur dan mulia, namun tetap harus bersandar kepada Guru Wasithah dalam mengamalkannya. Karena telah jelas disepakati oleh para ulama ahlul bathin bahwa : “LA BIWUSHUULI ILAIHI ILLA BI WAASITHATIN”.  ( Tidak akan dapat sampai dengan selamat ber temu dengan Allah Dzat Yang maha Ghaib apabila tidak dengan Wasithah perantara ).  Wallohu a’lam





SYARAT WIRD

22 04 2009

 

 

اَلثَّانِيْ وَاْلعِشْرُوْنَ : مُجَانبََةُ اْلـمُنْتَقِدِيْنَ عَلَى الشَّيْخِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. وَكَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَثِيْرًا مَا يُحَذِّرُ أَصْحَابَهُ مِنْ مُخَالَطَةِ اْلـمُبْغِضِيْنَ وَمَحَبَّتِهِمْ وَأَكْلِ طَعاَمِهِمْ وَاْلـجُلُوْسِ مَعَهُمْ. فَإِنَّ الطِّباَعَ تَسْرِقُ الطِّباَعَ. وَفِي اْلإِفاَدَةِ اْلأَحْمَدِيَّةِ : اَلْجُلُوْسُ مَعَ اْلـمُبْغِضِيْنَ سَمٌّ يَسْرِيْ فِيْ صَبَاحِهِ. وَفِي اْلـحَدِيْثِ : اَلرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ ( اخرجه أبو داود ). وَفِي مُنْيَةِ اْلـمُرِيْدِ :

وَمَنْ يُجَالِسْ مُبْغِضَ الشَّيْخِ هَلَكَ  *  وَضَلَّ فِيْ مَهَامِهِ وَفِيْ حَلَكَ

فَاْلـهَرْبُ اْلـهَرْبُ عَمَّا قُلْتُ لَكَ  *  نَصِيْحَةً وَلَوْ يَكُوْنُ وَلَدَكَ

 

Syarat ke 22 :  Menghindar dari orang-orang yang mengkritik syekh Ahmad ra. Oleh sebab itu syekh sering memberi peringatan kepada semua sahabatnya untuk tidak bergaul dengan orang-orang yang membencinya, jangan mencintai mereka, jangan makan dan duduk bersama mereka, karena tabiat yang buruk dapat mempengaruhi tabiat yang baik. Dalam kitab Ifaadatul Ahmadiyah ada penjelasan : “Bergaul dengan orang-orang yang membenci tarekat ini adalah racun yang dapat menjalar sejak pagi hari”. Di dalam sebuah hadits nabi SAW bersabda : “ Seseorang itu tergantung agama temannya, oleh sebab itu seseorang harus memperhatikan kepada siapa ia berteman” ( HR Imam Abu Daud ). Dalam kitab Munyatul Muriid : “ Siapa yang bergaul dengan orang yang membenci syekh Ahmad, ia akan celaka. Dia akan tersesat dalam usahanya dan selalu berada dalam kegelapan. Menghindarlah ! menghindarlah ! Dengarkanlah ucapanku ini sebagai nasehat untukmu, walaupun mereka adalah anakmu sendiri”. ( al-Khulaashotul Waafiyatuz Zhoriifah  54- 55 )

 

( فَصْلٌ ) اَلَّذِيْ يَطْهُرُ مِنَ النَّجَاسَةِ ثَلاَثَةٌ : اَلْخَمْرُ إِذَا تَخَلَّلَتْ بِنَفْسِهَا وَجِلْدُ اْلـمَيْتَةِ إِذَا دُبِغَ  وَمَا صَارَ حَيَوَاناً.

( Fasal ) Yang dapat suci dari najis ada 3 macam : Khomer apabila menjadi cuka dengan sendirinya, kulit bangkai apabila sudah dikeringkan ( disamak ) dan sesuatu yang berubah menjadi hewan.  ( matan Safiinatun Najaa 6 )





TAREKAT TIJANIYAH DI ALBANIA ( EROPA )

22 04 2009

 


Albania adalah sebuah negara yang terletak di Eropa bagian tenggara. Albania berbatasan dengan Montenegro di sebelah utara, Serbia (Kosovo) di timur laut, Republik Makedonia di timur, dan Yunani di selatan. (wikipedia). Dimasa dahulu Alba nia termasuk wilayah kekhalifahan Usmaniyyah dan banyaklah penduduk Albania yang masuk agama Islam. Tarekat Tijani masuk ke Albania hampir bersamaan dengan masuknya tarekat Tijaniyah ke Indonesia, yakni sekitar tahun 1920-an.)

Ulama yang membawa dan mengembangkan tarekat Tijaniyah di Albania adalah Syaikh Haji Shah Muhammad Shaban Efendi Domnori (1868-1934). Sheikh Shaban dikenal sebagai ulama ahli tauhid dan tasawwuf dikalangan ulama dan para Imam di kota Shkodra di Albania Utara.

.           Menurut keterangan dari keluarga Sheikh Shaban, bahwa Sheikh Shaban menunaikan ibadah Haji ke Mekkah berkali-kali. Sheikh Shaban kemudian mengambil tarekat Khal watiyah dan Naqsyabandiyah di Mekkah dari beberapa guru dan mengembangkannya di Albania. Namun ketika Sheikh Shaban menunaikan ibadah haji yang ke-4 pada tahun 1918, Sheikh Shaban berhubungan dengan seorang Syaikh tarekat Tijaniyah bernama Sayyid Abdul Qadir Minjahi al-Tijani r.a. Sheikh Shaban yang terkesan dengan Tarekat Tijaniyah kemudian me ngambil bai’at kedalam tarekat Tijaniyah melalui Sayyid Abdul Qadir Minhaji. Pada awalnya Syaikh Shaban hanya ingin menjadi murid sederhana saja dalam tarekat Tijani ini. Namun gurunya Sayyid Abdul Qadir yang mengetahui ke-aliman beliau kemudian mengangkat Sheikh Shaban menjadi Muqaddam Tarekat Tijaniyah dan menugaskannya untuk menyebarkan tarekat Tijaniyah di Albania

Tarekat Tijaniyah secara resmi hadir di kota Shkodra Albania pada tahun 1920 dan dipimpin oleh Sheikh Shaban Dom nori. Pada awalnya tarekat Tijaniyah dikembangkan secara sem bunyi-sembunyi namun berangsung-angsur karena ke-aliman dan kerja keras Syaikh Shaban kemudian tarekat Tijaniyah mulai muncul kepermukaan. Hingga akhirnya Sheikh Shaban terang-terangan membuka zawiyah pertama di rumahnya sen diri di distrik Ayasem kota Shkodra. Beberapa tahun kemudian ikhwan-ikhwan Tijaniyah disana membeli sebuah rumah di distrik Ndocaj dan membangun Zawiyah pertama di negara Albania. Dan perkembangan berikutnya sangat menggembirakan karena walaupun tarekat ini masih dipandang baru disana, na mun banyaklah ulama-ulama besar yang memasuki tarekat Tijaniyah dan mengembangkannya ini diantaranya adalah :


1. Syaikh Hafiz Sabri Bushati, Mufti kota Skhodra tahun 1940

2. Syaikh Muhammad Bekteshi, Ulama besar Shkodra

3. Sheikh Qazim Hoja, Ulama dan pengajar di Madrasah Tirana

4. Sheikh Yusuf Karaka, Imam Madjid Rusi di kota Shkodra

5. Sheikh Ismail Haki, Mufti kota Kruja dan Vlora

6. Sheikh Hafiz Mustafa Varoshi, mufti kota Durra 1930-1940

7. Sheikh Hasan Tahsin Haveriku, Professor di Tirana

8. Haki Sharofi, editor kepala majalah Islam Albania dan  direktur Madrasah Tirana tahun 1945.

9. Sheikh Hafiz Sabri Kocki, ketua umum Masyarakat Muslim Albania (Wafat 2003).


Tidak banyak zawiyah di Albania, karena kebanyakan zikir dilakukan dirumah-rumah ikhwan Tijaniyah. Pada awalnya di rumah Sheikh Shaban, kemudian ketika Sheikh Shaban wafat, kegiatan zikir pindah kerumah Syaikh Muhammad Bekteshi. Di kota Tirana diselenggarakan di rumah Syaikh Qazim Hoja. Di kota Durra diselenggarakan di rumah Syaikh Mustafa Varoshi dan dikota lainnya diadakan dirumah salah seorang ulama pemuka Tijaniyah.

Tarekat Tijaniyah di Albania juga bergabung dalam sebuah organisasi tarekat Albania (jika di Indonesia semacam Jamiyyah Ahli Tariqah Muktabarah An-Nahdliyah-ed) dimana tarekat-tarekat yang berada dalam organisasi tersebut diantaranya adalah Naqsyabandi, Rifaiyyah, Saadiyah, Qadiriyah dan Tijaniyyah.

 Seusai Perang Dunia ke-2 tarekat Tijaniyah dan tarekat lainnya mengalami masa kemunduran karena kaum komunis menguasai negara. Organisasi tarekat dan hak-hak sipil tentang praktek keagamaan dan lainnya diberangus dan diharamkan oleh penguasa komunis. Kaum komunis telah menghancurkan hampir semua zawiyah dan pusat-pusat tarekat Tijaniyah di Albania. Banyak ulama Tijaniyah yang dipenjara bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Kaum komunis menguasai Alba nia sekitar hingga kejatuhan pemerintahan komunis sekitar tahun 1990. Setelah era komunis berakhir dan demokrasi kemba li ditegakkan maka perkembangan agama umumnya dan khususnya Islam serta tarekat kembali diizinkan dan berkem bang. Bahkan organisasi Tarekat Albania kembali dihidupkan dan saat ini dipimpin oleh seorang Muqaddam Tijaniyah yakni Syaikh Faik Hoja dan anggota organisasi tarekat ini yang utamanya adalah Tijaniyah, Saadiyah, Rifaiyyah dan Qadiriyah. Organisasi tarekat Albania juga mengembangkan tarekat dengan menerbitkan majalah keagamaan.

Syaikh Faik Hoja disamping seorang Muqaddam Tijani yah beliau juga seorang Mufti dinegaranya. Namun akhirnya beliau memutuskan untuk hanya mengembangkan tarekat Tijani dinegaranya. Menurut beliau, ikhwan Tijanyyah di Albania sangat mengharapkan dapat membangun kembali zawiyah-zawiyah Tijaniyyah di negaranya yang dahulu dihancurkan oleh kaum komunis.  Insya Allah

 

Persamaan antara Tijaniyah di Indonesia dan Albania


Diantara kesamaan Tijaniyah di Indonesia dan Albania adalah sama-sama hadir dan berkembang sekitar tahun 1920-an. Pada awalnya Tijaniyah di dua negara berkembang perlahan-lahan sampai akhirnya berkembang dan banyak sekali ulama-ulama bahkan setingkat Mufti agama yang menjadi penyebar Tijaniyah. Dan tarekat Tijaniyah baik di Indonesia maupun di Albania sama sama diakui dan pengusung organisasi tarekat Muktabarah di negaranya masing-masing.

Salah satu hal yang patut kita syukuri di Indonesia adalah tidak mengalami apa yang dialami saudara-saudara kita di Albania. Yakni, kaum komunis mengalami kegagalan menguasai Indonesia pasca G30S/PKI tahun 1965 dan agama Islam dan tarekat khususnya di Indonesia berkembang dengan relatif aman. Berbeda dengan Albania dimana kaum komunis berhasil menguasai negara dan akibatnya hak-hak sipil diberangus bahkan agama (serta tarekat tentunya) diharamkan. Zawiyah-zawiyah Tijaniyah dihancurkan, ulama Tijaniyah dipen jara bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Alhamdulillah, sejak era komunis berakhir dan hancur di tahun 1990-an, Agama Islam dan tarekat khususnya Tijaniyah kembali berkem bang dan hingga kelak nanti.  Insya Allah.  @





FIQIH THORIQOH

31 03 2009

Soal : Bagaimana hukum orang yang teringat bahwa ia belum melaksanakan sholat ashar pada saat ia sedang membaca wirid wadzifah atau lazimah ?

Jawab : Dia harus menghentikan wirid wadzifah dan lazimahnya. Karena wirid lazimah dan wazifah harus dilaksana kan sesudah sholat ashar. Begitu juga, wirid lazimah subuh, harus dilaksanakan setelah melaksanakan sholat subuh. Oleh karena itu, orang yang teringat belum melaksanakan sholat subuh, pada saat membaca wirid lazimah pagi, harus menghentikan bacaannya, sampai dia telah melaksanakan sholat subuh yang tertinggal. Hal ini sama hukumnya bagi orang yang membaca wirid wadzifah dua kali, tapi jika dilakukan hanya satu kali saja, dia tidak usah menghentikan wirid wadzifahnya untuk mengerjakan sholat subuh. @





ABI NAJWA

16 02 2009

Manusia yang terbaik adalah mereka yang mau mengenali siapa dirinya. Hamba yang terbaik adalah mereka yang pasrah dan patuh terhadap aturan Tuhannya.   Kawan yang terbaik adalah mereka yang mau berkorban untuk kebahagiaan saudaranya.  Ayah ibu yang terbaik adalah mereka yang mengabdikan karyanya untuk kebahagiaan anak-anaknya, sedangkan Anak yang terbaik adalah mereka yang selalu menghargai hasil jerih payah orang tuanya.  Guru yang terbaik adalah mereka yang berhati ikhlas dalam membimbing anak didiknya,  sedangkan Murid yang terbaik adalah mereka yang mencintai gurunya lebih dari segalanya.

MENCUMBUI TUHAN

Wajah Tuhan,  ku peluk sesaat.  Ketika ku coba merayu-Nya dalam sujud.  Terasa benar sombong-Nya.  Jelas benar angkuh-Nya.  Berkibar deras di seluruh dinding pembuluh.  Ku coba  merayu-Nya lewat tangisan.  Tapi tidak bisa !.  Dia terlalu cantik untuk ditangisi.  Ku coba lagi lewat senyuman.  Tetap tidak bisa !.  Dia terlalu jantan untuk dirayu.

Akhirnya …..  ku tatap wajah Tuhan yang perlahan memutih.  Ku cumbui jemari tangan-Nya yang lembut.  Tuhan …  izinkan daku untuk menyatu.

MENAPAKI JALAN TUHAN

Aku bersandar di sehelai benang, menunggui langit.  Dadaku mulai terasa sesak bersimbah bebatuan.  Ku coba menapaki jalanan Tuhan.  Yang ku peroleh dari al-Kitab.  Ku punguti rangkaian kata, mulai alif sampai yaa.  Kata orang tua, menapaki jalanan Tuhan sangat sulit.  Bak memegang sepecah bara api.  Dipegang erat ?  Urat terasa putus menahan panas.  Dilepas ….. ?  Dibuang ….. ?  Kata orang tua, menapaki jalanan Tuhan memang sangat suli t  …. !

Aku mulai bersandar lagi di sehelai langit, menunggui benang.  Bebatuan segar berhamburan dari dadaku.  Tuhan mencoba menapaki jalananku .  Yang Dia gores dalam al-Kitab.  Dia menebar rangkaian kata, mulai yaa sampai alif.

Tuhan.  Aku tak ingin mendua-i-Mu

SENJA

Dunia mengunci rapat lewati gelap.  Setelah lembayung mengarak perginya mentari ke arah senja.  Dedaunan sujud bersamaan.  Menggelap …..  Menghitam …..  Menyambut gema ilahi menggiring malam.  Air di sungai beriak sejak kemarin.  Seolah peduli dengan perubahan.

Hamba-hamba Tuhan mulai melipat.  Setelah seharian mengais ma’isyah.  Tuk menyambung tali nafas kehidupan yang memang telah rapuh.

Orang-orang kaya mendengkur berirama.  Terlentang …..  Telanjang ….. !!  Dengan perut menganga tak kuat di isi lagi.  Orang miskin melipat lutut.  Tengkurap ….  Telanjang ….. ?  Menanti hari esok yang mungkin tak ada.

Di sudut malam.  Seorang hamba Tuhan terjaga.  Menunggu harapan menjelang fajar menuju senja.

PAYAH

Seorang lelaki muda tersungkur payah.   Di depannya sebuah sajadah lusuh.  Basah bersimbah air mata dan keringat.  Disibaknya tirai keagungan.  Dia ingin mencari sinar.

Sinar itu dipandangnya tanpa kejap.  Dia tersungkur lagi.  Seolah telah menyatu oleh rindu yang menggebu.  Ditepisnya ……  Tidak bisa !!  Dia terlalu payah dan lelah.  Payah menggapai sinar.

KETIKA REMBULAN HALANGI MENTARI

Ketika senja menarik diri ke peraduan langit.  Seorang hamba Tuhan menepis peluh di keningnya yang sedikit basah.  Dia mencoba menatap diri dalam gelap yang telah larut dalam genangan lumpur.  Hanya tangis yang dapat ia persembahkan, juga sujud.

Bayangan masa hitam mengarak lambat di sudut matanya yang sudah semakin berkerut.  Di raih dan di dekapnya kenangan itu.  Seolah ia ingin membawanya kepada Tuhan.  Tuhan …..  Sejuta maaf cuma harapan.  Malu nian hamba bersujud.  Setelah berenang terlalu jauh dan tersesat.  Mengukir amalan yang tak Kau harapkan.

Tuhan …..  Di keheningan malam ini ku bersimpuh.  Menatap diri-Mu dengan kedua tangan terbuka.  Ku sujudi  telapak agung-Mu.  Ku cumbui tangan kasih-Mu.  Ku persembahkan amalan murah ini.  Agar ridho-Mu mengayomi-ku.

MAHLIGAI DANUR-DANUR

Kuburan …..

Akhir persinggahan dari sebuah tirani.  Jiwa ini akan terbelalak, setelah sepanjang gelap dipejamkan.  Kebanggaan hanya milik belatung, yang menanti seporsi daging segar.  Batu nisan kini jadi perhatian, yang setahun lalu mungkin ditertawakan.

Siapa saya ?  Dulu dipanggungkan. Tapi kini diinjak dan dihimpit.  Terperangah.  Bisik-bisik itu adalah kita semua.

Danur-danur yang dulu bertandang, di pintu rumah, di jendela kamar, bahkan di kamarnya tuan.  Sejuta rasa dalam kesepian. Yang waktu ini begitu dibutuhkan.  Orientasi-mu adalah tanah, bukan arak-arakan.  Tak perlu kau kenali memang sudah terulur sendiri.  Pelan menggapai sesuai waktu.

Bisik-bisik pelan itu adalah kita semua.  Untuk generasi yang sangat padat dengan rencana.  Mataku rasanya melemah.  Ku ingin rasanya bercerita sebelum tidur.  Tentang mahligai danur-danur.  Dan danur-danur yang mengisi mahligai.

Sekarang !

KIPAS-KIPAS HARAPAN

Lorong sempit yang sarat akan nuansa.  Percikan lalat yang mengotorinya setiap pagi.  Adakah hari untuk menatap ? …..  Setelah dihimpit oleh kesempatan yang semu ? ….

Badai yang memanjang.   Dikupas satu persatu.  Menanti bekas luka di rambut yang licin tersisir rapi.  Menanti harapan dari penguasa zholim yang impoten.  Menanti cahaya sinar dari kyai yang terbangun menangis.  Di saat Tuhan membuka jemari-Nya.

Ku tunggui malam panjang bersama Sumarjo.  Setengah gelas bandrek panas ku sruput tandas.  Gundiknya tertawa lebar.  Dengan gigi kuning yang tersusun rapi.  Dia menebar cerita duka.

Tentang negara bersih.  Tentang kerja setengah rodi.  Tentang sorga yang berdasi.  Tentang rumah kardus.  Di atas kardus.  Di dalam kardus  …….   Sampai pagi.

PENANTIAN PANJANG

Panjenangan.

Mohon ajari hamba berdusta.  Tentang senja di atas bendera.  Tentang rumput yang ditiduri dengan paksa.  Tentang tembakau yang di isap baranya.

Tapa-Mu telah lama,  panjenangan.  Sejak mentari mencumbui senja.  Sejak bunda meneteki si kaya.  Sejak bumi menggagahi langit.   Lautan misteri-Mu menapaki jarum-jarum.  Sepekan hamba tengkurap.  Meniti rambut kotor yang di kepang lima.  Hamba hendak mencari Hud-hud.  Milik Solomon yang kaya.

Cerita di  langit masih panjang,  melewati keadilan dari kutu-kutu yang berpesta di ketiak  Stalin.

Panjenangan.

Hamba tatap langit mulai bergaris.  Lalat-lalat pemakan bangkai mulai berbaris.  Berbanjar memanjang di tepi bingkai maut-Mu.  Salam untuk-Mu panjenangan. Bendera sudah dipasang setengah tiang.  Kapal Nuh sudah lama berlabuh.

Kapan panjenangan datang ?   Ku tunggu.

HAMBA TUHAN

Hamba Tuhan bukanlah hamba manusia.  Kekasih Tuhan bukanlah kekasih manusia.  Ia sembunyi dikala ramai.  Ia ada di saat sepi.

Orang tidak mencari, dimana dia ? …..   Orang-pun tidak mengenal, siapa dia ? ……  Orang tidak bertanya di kala ada.  Orang-pun tidak menyapa saat bersua.

Hamba Tuhan menangis  di tepi malam.  Bukan larut dalam nestapa,  tapi suka hati yang tak dapat dipendam.  Hidup dunia bukanlah tujuan.  Hanya naungan tempat ia berteduh.  Air matanya bergulir penuh kerinduan.  Rindu dendam yang tak tertahankan.

Ia belajar menangis pada gelapnya malam.  Di saat mereka,  memilih manusia sebagai teman. Ia memilih Dia untuk mengisi malam.  Ramai rasa di hatinya.  Di jantungnya-pun riang dalam senyuman.  Dia gembira menatap Dia.  Yang tersenyum di balik hijab kelabu.

Hamba Tuhan, hanya menikmati pesta dalam kesendirian.

MEMELUK  BAYANGAN

Kawan.   Bangsa ini sudah lama terpejam.  Jangan kau tambah lagi dengan kebutaan.   Kau akan terasa lelah menuntunnya.  Dan kita-pun akan kehabisan akal untuk menasehatinya. Peluklah dia.  Rangkullah dia.  Karena ia butuh suasana yang hangat.  Setelah sekian lama di telanjangi.

Kawan.   Bangsa ini sudah lama kita telusuri.  Banyak sudah anak bangsa yang tersesat.  Banyak sudah kerugian yang kita tanggung.  Jangan kau bebani lagi dengan kebohongan.  Kau akan semakin jauh dari harapan.  Tuntun dia.  Ajari dia kebenaran.  Karena ia butuh nasehat.  Setelah sekian lama ditinggalkan.

Kawan.   Mari kita duduk melingkar.

KATA-KATA  MUTIARA

Keikhlasan itu ibarat sebuah tunas pohon,  yang diperkuat oleh akar iman yang kokoh.  Bila tunasnya baik,  baik pula buahnya.  Bila tunasnya buruk,  buruk pula buahnya.

Mengapa kebanyakan orang berteriak setuju,  bila ada orang menjalin asmara dengan lawan jenisnya.   Tapi mereka akan berteriak tidak setuju, bila ada orang menjalin asmara dengan Tuhannya.

Sholawat yang dibaca oleh kaum muslimin,  adalah untuk menandingi sumpah serapah dan celaan dari kaum kafir yang membenci Rosulullah SAW.  Oleh sebab itu perbanyaklah membaca sholawat kepadanya,  agar dapat meredakan murka Tuhannya.

Sesungguhnya, nikmat itu baru akan dirasakan oleh pemiliknya, bila nikmat itu sudah tidak ada lagi dari dirinya.

Semangat menuntut ilmu dari umat Islam di zaman sekarang ini telah menurun.  Dulu,  mereka mendatangi para ulama bagaikan sekelompok orang mengambil air di sumur.  Tapi  sekarang,  ulama mendatangi mereka bagaikan penjual air yang mendatangi rumah-rumah.

Ketakutan para pejabat pemerintah terhadap tegaknya hukum Islam,  disebabkan karena mereka khawatir bahwa dosa dan kesalahan mereka akan segera terbuka dan tersingkap.

Cintailah saudaramu seagama,  walaupun kulitnya hitam bagai pantat kuali.

Muslim yang baik adalah muslim yang lebih banyak amalnya dari pada perkataannya.

Perkawinan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak beragama,  hanya sebuah permainan dari pelampiasan stres dan frustasi akibat peradaban bebas yang telah mereka capai selama ini.   Emansipasi !   Modernisasi  !  keduanya adalah faham jahiliyah yang terulang.  Bahkan justru akan menjadikan sebuah keluarga diambang kehancuran.

Sesungguhnya perjudian, mabuk mabukan, pemerkosaan, perzinaan, dan semua tindak kebejatan moral, akan selalu hadir di negara yang berlandaskan hukum ini,  selama hukum yang berlaku  tidak pernah berhasil mendidik manusianya.

Tidak ada kemiskinan yang lebih merusak dari pada kebodohan.  Tidak ada harta yang lebih berharga dari pada akal.  Tidak ada kesepian yang lebih mencekam dari pada bangga terhadap diri sendiri.  Tidak ada kekuatan yang lebih kokoh dari pada musyawaroh.  Tidak ada keimanan yang lebih tangguh dari pada keyakinan.  Tidak ada waro yang lebih sempurna dari pada menahan keinginan.  Tidak ada keindahan yang lebih mempesona dari pada budi pekerti.  Tidak ada ibadah yang lebih mahal dari pada tafakkur.  ( Saidina Ali bin Abi Tholib ra )

PANDANGAN DARI BERBAGAI AGAMA DAN PERADABAN DUNIA TENTANG WANITA

Yunani kuno :  Wanita sebagai sumber kehancuran moral.

China :  Wanita diibaratkan sebuah sungai yang di dalamnya penuh dengan rahasia yang membahayakan kehidupan.

Hindu :  Wanita adalah makhluk yang penuh dengan dosa dan sumber malapetaka.

Budha :  Wanita adalah pembohong dan pengacau.

Yahudi :  Wanita adalah perhiasan dan pelampiasan nafsu sex kaum lelaki saja.

Nasroni :  Wanita adalah makhluk yang menjijikkan.

Islam :  Wanita adalah pusat pendidikan bagi umat ini.  Perhiasan yang paling baik adalah istri yang sholehah.  Surga itu di bawah telapak kaki kaum ibu.  Wanita adalah tiang sebuah negara, jika mereka baik maka akan majulah negara, tapi jika mereka rusak maka hancurlah negara.